Pengantar
Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya saat ini telah semakin tidak terkendali, karena sudah
mengalami h per detik artinya bahwa setiap detik perjalanan waktu maka
bermunculanlah berbagai ilmu yang tidak lagi dapat dihitung dengan jari.
Perkembangan tersebut menyebabkan dunia perpustakaan dan kepustakawanan menjadi
bagian yang penting karena sebagai salah satu lembaga penyedia. Sebagai the
preservation of knowledge maka perpustakaan dituntut untuk lebih
mengembangkan dirinya sebagai lembaga yang tetap solid di bidangnya.
Perpustakaan akan mengalami perkembangan apabila pengelolanya juga mengalami
perkembangan yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam
mengelola perpustakaan serta mendesiminasikan atau menyebarluaskannya. Di
sah-kannya UU RI no 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan serta SNI (standar
Nasional Indonesia) berbagai jenis perpustakaan menjadi kebanggaan tersendiri
bagi para pengelola perpustakaan.
Peraturan dari mendiknas yang
memberikan kesempatan kepada pendidik (guru) untuk menjadi pengelola
perpustakaan dengan penghargaan menambah nilai dalam sertifikasi guru juga
menjadi pemicu berbondong-bondongnya guru untuk memperdalam mengelola
perpustakaan. Sehingga berbagai pendidikan formal dan non formal telah menarik
perhatian berbagai pihak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Termasuk
boomingnya Program Diploma 2 Ilmu Perpustakaan Universitas terbuka pada lima
tahun terakhir.
Itulah sebabnya maka pengelola
perpustakaan memiliki kesempatan untuk menjadi tutor, pengajar, pendidik dalam
bidang perpustakaan dan kepustakawanan. Kesempatan baik ini perlu disikapi
dengan peningkatan para pustakawan maupun pengelola perpustakaan untuk siap dan
sigap dalam membagikan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya melalui peningkatan
diri dalam startegi menyiapkan materi ajar.
Pengertian
Bahan ajar atau teaching-material,
terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan.
Teaching (melaksanakan pembelajaran) diartikan sebagai proses menciptakan dan
mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif (University of Wollongong
NSW 2522 Australia, 2007). Sedangkan material merupakan bahan / alat atau
sumber yang yang dapat dipakai dalam teaching. Rangkuman dari hal diatas
oleh Dikmenum dikemukakan : bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat
materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan Paulina Pannen (2001)
menyebutkan bahwa bahan ajar sebagai bahan-bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Adapun Andi Prastowo (2011) menyatakan pemahaman bahan
ajar sebagai segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun
secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai
peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pengertian
tersebut maka dapat penulis katakan bahwa bahan ajar merupakan susunan
sistematis dari berbagai bentuk bahan pembelajaran (baik tertulis seperti buku
pelajaran, modul, handout, LKS atau yang tidak tertulis seperti maket, bahan
ajar audio, bahan ajar interaktif) yang di pakai atau digunakan sebagai pedoman
atau panduan baik oleh pendidik atau instruktur dalam rangka proses
pembelajaran serta memberikan materi kepada peserta didik.
Tujuan Membuat Bahan Ajar
Terdapat 4 (empat) hal pokok tujuan
membuat bahan ajar berdasarkan pedoman umum pemilihan dan pemanfaatan
Bahan Ajar yaitu :
- Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu
- Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik
- Memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran dan
- Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
Tujuan Pembuatan Bahan Ajar Bagi
Pustakawan
- Meningkatkan motivasi pustakawan
- Meningkatkan mutu / kualitas
- Menciptakan pustakawan yang mampu berkontribusi dalam membangun suasana akademik yang kondusif
- Menumbuhkan kebanggaan pustakawan terhadap profesinya
- Menyeragamkan sistematika
- Dapat kum – naik pangkat
Unsur-Unsur Bahan Ajar
Untuk membuat bahan ajar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan maka perlu memperhatian unsur-unsur yang meliputi
: (1) Petunjuk Belajar, merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu
diketahui baik oleh peserta didik maupun pendidik meliputi materi yang akan dibahas
dalam proses pembelajaran; (2) Kompetensi Yang Akan Dicapai, bahwa agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik perlu penetapan standar kompetensi yang
meliputi standar materi atau standar isi (content standard)
berisikan jenis, kedalaman, & ruang lingkup materi pembelajaran yang harus
dikuasi peserta didik serta standar pencapaian atau standar penampilan (performance
standard) berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan peserta didik
sesuai dengan pokok-pokok pikiran yang dibahas sehingga jelas indikator
pencapaian hasil dalam pembelajaran; (3) Informasi Pendukung, merupakan
informasi-informasi yang harus diketahui atau dijelaskan kepada peserta didik
yang dapat menambah wawasan maupun pengetahuan peserta didik. Dalam hal ini
diperlukan kemauan dari peserta didik untuk menambah wawasan, pengetahuan
dengan mempelajari materi lain yang senada dengan materi pokok yang dibahas
dalam suatu pengajaran yang pada akhirnya menambah pemahaman peserta didik.
Contoh Foto/ Ilustrasi, Kotak Kecil (insert ) yang berfungsi
untuk memperjelas materi yang perlu dipahami oleh peserta didik; (4)
Latihan-Latihan, merupakan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik kepada
peserta didik dalam rangka mempraktekan teori yang telah diberikan sehingga
dengan pemberian latihan akan menambah dan meningkatkan ketrampilan peserta
didik terhadap materi ajar yang diberikan dalam proses pembelajaran; (5)
Petunjuk Kerja Atau Lembar Kerja adalah form / lembaran yang berisi
catatan-catatan sistematis atau tahapan-tahapan proses kegiatan sebagai langkah
prosedural yang ditempuh peserta didik dalam proses pembelajaran hal ini banyak
dilakukan untuk materi praktek; (6) Evaluasi, merupakan komponen yang harus ada
dalam proses pembelajaran artinya sebagai wahana atau sarana mengukur penilaian
terhadap pemahaman dan pekerjaan peserta didik. Proses evaluasi ini merupakan
komponen terakhir untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Hasil evaluasi yang baik maka dapat dipakai sebagai indikator
keberhasilan dan efektifitas pembelajaran dan apabila hasil pengukuran atau
penilaian belum memuaskan maka perlu dilakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan pola atau strategi yang berbeda. Evaluasi dapat
dilakukan berdasarkan: unjuk kerja(performance); penugasan (proyek / project);
hasil kerja(produk / product); tes tertulis(paper & pen);
portofolio(portfolio); penilaian sikap
Bentuk dan Jenis Bahan Ajar
Agar dalam proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik maka salah satu strategi yang harus dimiliki oleh pendidik
adalah menguasai bentuk-bentuk bahan ajar baik bahan ajar tertulis maupun tidak
tertulis. Bentuk tertulis maupun tidak tertulis tersebut terbagi dalam
jenis-jenis bahan ajar yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a)
Bahan cetak, (Handout / Buku / Modul / Lembar Kerja Siswa / Brosur /
Leaflet / Wallchart / Foto/gambar /Model/maket. Merupakan bahan Cetak (printed)
yang merupakan sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi (Kemp dan dayton, 1985
dalam Andi Prastowo, 2011: 40).
b)
Bahan audio, ( Kaset/Piringan Hitam/ Compact Disk Radio), merupakan
bahan Ajar Dengar (program audio) merupakan bahan ajar yang menggunakan
sistem sinyal radio secara langsung yang dapat didengar atau dimainkan oleh
orang lain, seperti kaset, radio, piringan hitam, CD audio
c)
Bahan audio visual ( Bahan Ajar Pandang Dengar ) Video/ Film Orang/ Nara
Sumber Pakar Bidang Studi adalah pemanfaatan sinyal radio yang dikombinasikan
dengan gambar bergerak secara sekuensial seperti Video, film, CD film
d)
Bahan Ajar Interaktif (interactive teaching material) merupakan
kombinasi dari beberapa media baik audio, gerak, grafik, gambar, animasi dan
video yang dalam proses pembelajaran dimanfaakan atau diperlakukan untuk
mengendalikan suatu perintah dalam proses pembelajaran. Seperti CD interaktif,
film interaktif; tanya jawab / diskusi, selain itu dapat berupa Bahan Ajar
Interaktif DiskusiLingkungan/ Pelajaran diluar kelasPraktek dari sebuah
materi tertentu
BAHAN AJAR (menurut sifatnya)
Bahan ajar berbasis cetak
Bahan ajar berbasis
teknologi
Bahan ajar yang digunakan
untuk praktik/proyek
Bahan ajar yang dibutuhkan
untuk keperluan interaksi
Bahan Ajar Perpustakaan
BUKU TEKS ; MODUL; LKS;
HANDOUT;MODEL (MAKET); BAHAN AJAR AUDIO; VIDEO ; BAHAN AJAR ; BAHAN AJAR
INTERAKTIF
Langkah-langkah Strategi Yang
Dipersiapkan
- ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR yang meliputi analisis kurikulum dan analisis sumber belajar (ketersediaan; keesuaian; kemudahan)
- MENYUSUN PETA BAHAN AJAR (menentukan standar kompetensi; kompetensi dasar dan materi pokok)
- MENYUSUN BAHAN AJAR (tulis non tulis) dengan memperhatikan : jenis bahan ajar yang sesuai, kenali audiens atau peserta didik, membuat konsep; membuat catatan serta membuat soal-soal latihan sebagai bahan evaluasi.
*************
DAFTAR BACAAN
- Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreaftif Membuat Bahan Ajar Inovatif . Jogjakarta: Diva Press
- Tian Belawati . 2003. Pengembangan bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT
- Davies, L.K. 1971. The Management Learning. London: Mc Graw-hill
- Diknas. 2004. Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.
- Nana Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
- Paulina Pannen dan Purwanto. 2001. penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Diknas.
- Ari Widjayanti dan Yuniwati : 2010. undang-undang No 43 tahun 2007. Semarang: Undip Press
0 komentar:
Posting Komentar